18 hours ago2 min read


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo secara resmi memaparkan hasil dari Program 100 Hari Kerja di Istana Isen Mulang Palangka Raya, Senin (2/6/2025).
Mengawali sambutannya, Gubernur mengimbau seluruh anggota masyarakat untuk berkolaborasi dan berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan Kalimantan Tengah.
Ia menyatakan bahwa Program 100 Hari Kerja adalah tahap awal dari periode kepemimpinan yang akan berlangsung selama empat tahun delapan bulan kedepan.
Meskipun peluncuran capaian sempat ditunda karena libur akhir pekan dan kunjungan Ketua Fraksi DPR RI, itu tetap dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban publik. Gubernur menekankan bahwa masyarakat, mahasiswa, dan DPR harus berpartisipasi dalam mengawasi dan mengingatkan jalannya program untuk memastikan pembangunan yang merata di setiap pelosok.
Gubernur menyatakan, "Kami tidak ingin ada kecemburuan sosial. Anak-anak di pedalaman harus memiliki akses ke sekolah, kuliah, dan perawatan medis seperti mereka yang tinggal di kota."
Pembangunan Kalimantan Tengah akan dilakukan secara merata dan berkeadilan melalui skema anggaran yang terstruktur, yaitu 250-500 juta per desa serta 150-175 miliar per kabupaten / kota. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk program pembangunan, bukan dalam bentuk tunai.
“Saya adalah gubernur untuk seluruh masyarakat Kalimantan Tengah. Saya bukan gubernur dari partai, agama, atau suku tertentu.
Untuk mengakhiri sambutannya, Gubernur meminta semua pihak, termasuk media, untuk bekerja sama untuk mengawasi dan menyukseskan inisiatif menuju Indonesia Emas 2045. Gubernur mengatakan bahwa Kalimantan Tengah adalah masa depan Indonesia.
Acara ditutup dengan penayangan video yang menunjukkan pencapaian program selama seratus hari pertama masa kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur.
Dalam presentasi tersebut disebutkan beberapa kemajuan besar. Beberapa di antaranya adalah program Makan Bergizi Gratis untuk siswa, berdirinya Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan, pencetakan ribuan hektar sawah baru, dan pengoperasian infrastruktur strategis seperti jalan Palangka Raya–Kuala Kurun, yang secara signifikan mengurangi waktu tempuh. Selain itu, akses internet dan listrik telah diperluas ke daerah terpencil.
Di sektor pendidikan dan kesehatan, Pemprov Kalteng menawarkan ribuan mahasiswa program kuliah gratis dan masyarakat menerima layanan kesehatan gratis. Di bidang sosial dan ekonomi, subsidi ikan, paket sembako murah, dan pendataan untuk pelaku usaha perikanan tersedia.
Pelantikan pejabat, penyerahan SK PPPK yang sesuai dengan jadwal, dan efisiensi anggaran mencapai 162,71% dari target menunjukkan peningkatan birokrasi. Dalam hal penanggulangan bencana, kebakaran hutan dan banjir semuanya telah ditangani dengan baik berkat teknologi deteksi dini dan pos lapangan.
Program rata-rata mencapai 116,17%, menunjukkan keberhasilan nyata dan komitmen Pemprov Kalteng untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Wakil Gubernur, pencapaian ini merupakan dasar bagi visi dan misi Kalteng Berkah 2025–2030. Sejak menjabat, Gubernur telah menekankan pentingnya mencapai tujuan nyata dalam tiga bulan pertama. Wagub juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, termasuk membantu desa dengan anggaran pembangunan.
Pemerintah daerah menyambut program ini sebagai bukti komitmen mereka untuk pembangunan pinggiran yang berkelanjutan. Untuk memastikan bahwa masyarakat Kalimantan Tengah mendapatkan keuntungan langsung dari sumber daya alam, pengelolaannya harus menjadi prioritas strategis.
Pendalaman alur Kapuas–Murung dan pembangunan Bendungan Muara Juloi adalah beberapa proyek penting yang akan mempercepat pembangunan wilayah ini. Selain itu, pemerintah provinsi memungkinkan kolaborasi melalui skema kerja sama bisnis-ke-bisnis (B-to-B), yang merupakan cara pembiayaan pembangunan yang lebih berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak orang.
Selain itu, Wagub menekankan bahwa Gubernur sangat toleran terhadap kritik selama proses peningkatan dan penguatan kinerja.
Wakil Gubernur berkata, "Kritik itu adalah vitamin untuk terus berbuat lebih baik bagi masyarakat Kalimantan Tengah."
Terlihat hadir Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Tengah Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Istri Wakil Gubernur Nunu Andriani Edy Pratowo, Plt. Sekda Leonard S. Ampung, Semua Ketua Komisi DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala OPD Terkait, dan Perwakilan Mahasiswa.-red
Foto: KALTENG NETWORK
Comments