17 hours ago2 min read


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA – Sebelum Sensus Ekonomi Tahun 2026 dimulai, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan audiensi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah. Selasa, 29 April 2025, pertemuan diadakan di ruang kerja Kepala Dinas Pendidikan Kalteng.
Tujuan audiensi ini adalah untuk menggabungkan data dan informasi tentang sektor pendidikan, yang akan memainkan peran penting dalam pembuatan data Sensus Ekonomi 2026. BPS Kalteng menyarankan agar Dinas Pendidikan turut mendukung penyediaan data terkait jasa pendidikan, lembaga kursus, sekolah swasta, kegiatan usaha di bidang pendidikan, dan sekolah-sekolah yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam pertemuan tersebut.
Selain itu, BPS menarik perhatian pada program pendidikan non formal seperti Kejar Paket, yang dinilai secara strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi tingkat pernikahan di usia sekolah atau anak-anak. Program-program ini sangat penting untuk memperkuat fondasi pembangunan sosial ekonomi jangka panjang.
Muhammad Reza Prabowo, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, menyambut audiensi tersebut dan menyatakan kesiapan Disdik untuk bekerja sama dengan BPS untuk memastikan Sensus Ekonomi 2026 berjalan dengan baik.
Reza menyatakan, "Data sektor pendidikan merupakan bagian penting dalam membentuk potret ekonomi daerah. Kami siap mendukung BPS dalam pengumpulan data, termasuk jasa pendidikan, sekolah swasta, kursus, hingga program pendidikan non-formal seperti Kejar Paket."
Selain itu, ia menekankan betapa pentingnya menggunakan pendekatan data untuk membuat kebijakan pendidikan yang tepat sasaran. Reza menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya berkaitan dengan institusi formal, tetapi juga dengan aspek sosial yang lebih luas, seperti mengembangkan pendidikan alternatif untuk mencegah pernikahan usia dini.
Dia menambahkan, "Program Kejar Paket, misalnya, sangat membantu anak-anak usia sekolah yang putus sekolah agar tetap mendapatkan akses pendidikan. Ini sekaligus jadi strategi untuk menekan pernikahan dini dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat."
Selain itu, BPS menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Palangka Raya saat ini menunjukkan angka yang cukup tinggi—rata-rata 8,6 tahun harapan lama sekolah untuk seluruh kabupaten/kota Kalimantan Tengah. Hal ini menjadi dasar yang sangat penting untuk terus mendorong pendidikan sebagai pilar pembangunan daerah.
Audiensi tersebut merupakan awal dari kerja sama yang lebih luas antara BPS dan Disdik Kalteng untuk menghasilkan data yang akurat, menyeluruh, dan berguna untuk pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Tengah.-red
Foto : MMC.KALTENG
Comments