top of page

Penangkapan Pelajar Migran di AS, Pemerintah Terapkan Strategi Baru


Ilustrasi. Pemerintah AS kini targetkan anak SMA dalam siasat untuk usir imigran.
Ilustrasi. Pemerintah AS kini targetkan anak SMA dalam siasat untuk usir imigran.

KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA – Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump menerapkan strategi baru dalam menangani imigran dengan mulai menargetkan anak-anak sekolah.


Menurut laporan The New York Times, seorang siswa SMA bernama Dylan, berusia 20 tahun, ditangkap oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) saat menghadiri sidang rutin di pengadilan imigrasi New York pekan lalu.


Penangkapan ini merupakan kasus pertama yang melibatkan seorang pelajar dan menunjukkan perubahan pendekatan dari pihak imigrasi yang kini aktif melakukan deportasi. Petugas ICE mulai terlihat hadir di berbagai pengadilan imigrasi di seluruh AS untuk menangkap imigran yang kasusnya dihentikan demi mempercepat proses deportasi.


Walikota New York, Eric Adams, tidak berkomentar banyak mengenai penangkapan Dylan dan menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan urusan federal.


ICE menggunakan strategi baru dengan menyasar para migran, termasuk pelajar, yang kasusnya dihentikan agar bisa segera dideportasi tanpa proses sidang yang panjang.


Dylan merupakan siswa di Ellis Prep Academy di Bronx, sekolah negeri yang menyediakan pembelajaran bahasa Inggris bagi imigran dewasa. Ia adalah salah satu dari puluhan ribu pelajar migran di New York.


Berasal dari Venezuela, Dylan datang ke AS pada April 2024 lewat program pemerintah Joe Biden yang memberi izin tinggal dan bekerja sementara bagi migran yang mengajukan suaka.


Menurut ibunya, Dylan tidak pernah memiliki catatan kriminal dan hanya bekerja paruh waktu untuk membantu keluarganya. -red


Foto: AFP/JUSTIN HAMEL


Comments


bottom of page