top of page

Gibran Absen dari Debat TV, Muhaimin dan Mahfud Jadi Pusat Perhatian dengan Deretan Pujian!



KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Empat perwakilan mahasiswa dari universitas yang berbeda memberikan pujian terhadap kehadiran calon wakil presiden nomor urut satu dan tiga, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, yang mengikuti undangan debat cawapres mengenai isu-isu yang berkaitan dengan anak muda pada Rabu (6/12) malam. Debat ini diselenggarakan secara langsung oleh TV One dengan fokus pada tema khusus yang berkaitan dengan generasi muda. Namun, dari ketiga calon wakil presiden, hanya Gibran Rakabuming Raka, calon nomor urut dua, yang tidak hadir.


Empat mahasiswa yang diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan kepada Muhaimin dan Mahfud secara serentak menyentuh ketidakhadiran Gibran. Keempat mahasiswa tersebut berasal dari UGM, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Udayana.


"Kami sangat menghargai kedua calon ini karena kami percaya mereka berdua sangat berbeda dengan pemikiran yang kurang berani," kata perwakilan mahasiswa UGM, Gilbran M. Nur.


Gilbran menyatakan rasa kagumnya karena dapat bertemu dengan kedua calon wakil presiden tersebut. Dia memuji keduanya sebagai sosok ksatria sejati yang bersedia berdialog dengan generasi muda.


Ketua BEM Unpad M. Haikal Febriansyah juga memberikan pujian kepada Cak Imin dan Mahfud sebelum mengajukan pertanyaannya. Haikal menyoroti ketidakhadiran Gibran, meskipun forum tersebut dianggap sebagai wadah bagi generasi muda.


"Meski Mas Gibran tidak hadir, padahal ini forum anak muda, tapi tidak apa-apa. Mari kita berikan apresiasi untuk kedua bapak ini," ujar Haikal.


Ahmad Fauzan, perwakilan mahasiswa dari Universitas Hasanuddin Makassar, menyatakan kekecewaannya karena formasi calon wakil presiden tidak lengkap. Namun, Fauzan tetap mengucapkan terima kasih karena dua calon wakil presiden yang hadir bersedia berpartisipasi.


"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada calon yang menyempatkan hadir saat ini. Meskipun saya merasa kecewa karena formasi calon yang hadir tidak lengkap," katanya.


Para mahasiswa pada kesempatan tersebut mengajukan pertanyaan kepada Mahfud dan Cak Imin terkait permasalahan lintas sektor, mulai dari pangan, kehutanan, kelautan, hingga lapangan kerja.


Gibran telah memberikan klarifikasi mengenai ketidakhadirannya dalam acara dialog bersama calon wakil presiden di salah satu stasiun televisi nasional pada Rabu (6/12). Saat debat berlangsung, Gibran sedang menghadiri deklarasi kelompok relawan Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin (Perdana).


"Saya hadir di debat resmi," ujar Gibran di Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Rabu (6/12).


Pendapat saya mengenai artikel ini adalah bahwa kehadiran dan partisipasi mahasiswa dalam debat cawapres mencerminkan kepentingan generasi muda terhadap isu-isu yang berkaitan dengan mereka. Meskipun ada ketidakhadiran satu calon, mahasiswa tetap memberikan apresiasi terhadap kedua calon yang hadir. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mengajukan pertanyaan dan menyuarakan kekhawatiran mereka terkait masa depan negara.Empat perwakilan mahasiswa dari universitas yang berbeda memberikan pujian terhadap kehadiran calon wakil presiden nomor urut satu dan tiga, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, yang mengikuti undangan debat cawapres mengenai isu-isu yang berkaitan dengan anak muda pada Rabu (6/12) malam. Debat ini diselenggarakan secara langsung oleh TV One dengan fokus pada tema khusus yang berkaitan dengan generasi muda. Namun, dari ketiga calon wakil presiden, hanya Gibran Rakabuming Raka, calon nomor urut dua, yang tidak hadir.


Empat mahasiswa yang diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan kepada Muhaimin dan Mahfud secara serentak menyentuh ketidakhadiran Gibran. Keempat mahasiswa tersebut berasal dari UGM, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Udayana.


"Kami sangat menghargai kedua calon ini karena kami percaya mereka berdua sangat berbeda dengan pemikiran yang kurang berani," kata perwakilan mahasiswa UGM, Gilbran M. Nur.


Gilbran menyatakan rasa kagumnya karena dapat bertemu dengan kedua calon wakil presiden tersebut. Dia memuji keduanya sebagai sosok ksatria sejati yang bersedia berdialog dengan generasi muda.


Ketua BEM Unpad M. Haikal Febriansyah juga memberikan pujian kepada Cak Imin dan Mahfud sebelum mengajukan pertanyaannya. Haikal menyoroti ketidakhadiran Gibran, meskipun forum tersebut dianggap sebagai wadah bagi generasi muda.


"Meski Mas Gibran tidak hadir, padahal ini forum anak muda, tapi tidak apa-apa. Mari kita berikan apresiasi untuk kedua bapak ini," ujar Haikal.


Ahmad Fauzan, perwakilan mahasiswa dari Universitas Hasanuddin Makassar, menyatakan kekecewaannya karena formasi calon wakil presiden tidak lengkap. Namun, Fauzan tetap mengucapkan terima kasih karena dua calon wakil presiden yang hadir bersedia berpartisipasi.


"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada calon yang menyempatkan hadir saat ini. Meskipun saya merasa kecewa karena formasi calon yang hadir tidak lengkap," katanya.


Para mahasiswa pada kesempatan tersebut mengajukan pertanyaan kepada Mahfud dan Cak Imin terkait permasalahan lintas sektor, mulai dari pangan, kehutanan, kelautan, hingga lapangan kerja.


Gibran telah memberikan klarifikasi mengenai ketidakhadirannya dalam acara dialog bersama calon wakil presiden di salah satu stasiun televisi nasional pada Rabu (6/12). Saat debat berlangsung, Gibran sedang menghadiri deklarasi kelompok relawan Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin (Perdana).


"Saya hadir di debat resmi," ujar Gibran di Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Rabu (6/12).


Kehadiran dan partisipasi mahasiswa dalam debat cawapres mencerminkan kepentingan generasi muda terhadap isu-isu yang berkaitan dengan mereka. Meskipun ada ketidakhadiran satu calon, mahasiswa tetap memberikan apresiasi terhadap kedua calon yang hadir. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mengajukan pertanyaan dan menyuarakan kekhawatiran mereka terkait masa depan negara. -red




 
 
 

Commentaires


bottom of page