20 hours ago2 min read


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA – Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Agus Zainal Arifin, mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan pendirian 200 Sekolah Rakyat yang tersebar dan beroperasi di seluruh Indonesia. Sekolah ini akan didanai melalui kombinasi dana APBN dan bantuan dari sektor swasta.
Menurut Agus, dari total 200 sekolah tersebut, 100 akan dibangun menggunakan dana APBN yang akan dikelola dan didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum, sementara 100 lainnya akan merupakan kontribusi dari pihak swasta dengan dukungan Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian BUMN.
Prabowo berharap ada 100 Sekolah Rakyat yang dibangun setiap tahunnya sehingga setiap kabupaten atau kota memiliki minimal satu Sekolah Rakyat. Hingga tanggal 12 Mei, sudah ada 63 lokasi yang dipersiapkan untuk mulai beroperasi pada bulan Juli.
Dalam hal tenaga pengajar, prioritas akan diberikan kepada guru yang telah berstatus ASN. Jika jumlah guru ASN kurang mencukupi di suatu daerah, maka guru P3K penuh waktu, paruh waktu, dan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan dipertimbangkan untuk mengisi kekosongan.
Sebelumnya, Menteri Sosial, Gus Ipul, menjelaskan bahwa program Sekolah Rakyat ditujukan untuk siswa dari keluarga miskin ekstrem, terutama untuk jenjang SD hingga SMA yang masuk dalam kategori desil 1 dan 2, yakni golongan masyarakat miskin dan sangat miskin. Gus Ipul menegaskan bahwa penerimaan siswa akan diseleksi ketat dan hanya yang memenuhi kriteria miskin ekstrem yang bisa diterima. -red
Foto: Kompas
Comments