8 minutes ago1 min read



KALTENG NETWORK, SAMPIT - Waket Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah menyarankan agar pengelolaan gedung perpustakaan Sampit bekerja sama dengan pihak ketiga, agar pemanfaatannya lebih optimal.
"Sewaktu pertama dibangun saja oleh kepala Dinas perpustakaan sebelumnya sudah melalui perjuangan yang berat, tantangan terbesarnya adalah melalui anggaran, nah sekarang tantangan baru nya adalah bagaimana optimalisasi pengelolaannya di tengah keterbatasan anggaran dengan melibatkan pihak ketiga, " katanya, Kamis (27/11).
Gedung perpustakaan yang dimaksud adalah yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 5 Sampit yang diresmikan oleh Bupati Kotim Halikinnor pada Januari 2025 ini. Gedung ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 sebesar Rp 10 miliar.
Ia menjelaskan, dorongan ini didasarkan pada besarnya upaya yang telah dikerahkan dalam proses penganggaran dan pembangunan gedung tersebut. Karena, gedung itu merupakan hasil perjuangan panjang pihak perpustakaan Kotim untuk bersaing dengan kabupaten lain.
Terlebih menurutnya, bangunan perpustakaan yang dilengkapi lahan cukup luas itu memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi ruang publik yang lebih dinamis, hidup, dan menarik minat masyarakat.
Riskon berpendapat bahwa kemitraan dengan sektor swasta atau pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset pemerintah daerah tersebut.
“Sekarang konsep perpustakaan tidak lagi kaku. Di beberapa daerah, perpustakaan sudah bekerja sama dengan UMKM agar menjadi tempat yang menarik dan ramai dikunjungi. Ini yang perlu dicontoh,” ujarnya. -red








Comments