top of page

Lezatnya Sensasi Juhu Umbut Sawit, Kuliner Tradisional Dayak Kalteng


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Makanan yang disebut Juhu Umbut Sawit, terlihat seperti rebung pada pandangan pertama, namun memiliki perbedaan signifikan mulai dari rasa hingga citarasanya. Juhu Umbut Sawit, yang merupakan hidangan khas Kalimantan, berasal dari bongkol pohon kelapa atau umbut Rotan. Tradisi mengonsumsi makanan ini berakar dalam budaya masyarakat Dayak, yang sering memakannya dalam keadaan mentah dengan tambahan sambal.


Proses memasak Juhu Umbut Sawit relatif sederhana, yaitu dengan memotong Umbut Rotan menjadi irisan tipis, merendamnya dalam air agar warnanya tetap terjaga, dan kemudian meniriskannya. Saat dimasak, bahan-bahan rempah seperti daun salam, kunyit, dan ketumbar digunakan untuk memberikan cita rasa khas. Kuliner ini telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Dayak sejak zaman dahulu, sering disajikan dalam berbagai acara di Kalimantan Tengah, seperti syukuran, pernikahan, dan upacara kematian.


Tidak jarang Juhu Umbut Sawit diolah bersama ikan Baung dan terong asam, menciptakan paduan cita rasa gurih, asam, dan sedikit pahit. Meskipun tradisionalnya dihidangkan dalam acara-acara khusus, saat ini makanan ini dapat dinikmati di restoran-restoran setempat dengan harga yang terjangkau, sekitar Rp10-15 ribu per porsi. Dengan ketersediaan di restoran, Juhu Umbut Sawit dapat dijadikan pilihan kuliner sehari-hari tanpa harus menunggu acara tertentu.


Keberlanjutan tradisi kuliner seperti Juhu Umbut Sawit menjadi cermin kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dipromosikan. Melalui restoran-restoran lokal yang menyediakan hidangan tradisional, masyarakat dapat lebih mudah mengakses dan mengapresiasi kelezatan kuliner daerah. Selain itu, hal ini juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian warisan kuliner tradisional. -red



Sumber : mmc.kalteng

Comentarios


bottom of page