top of page

Tradisi Pembersihan Mengusir Malapetaka dengan Mandi Safar



KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotim, mengadakan kegiatan tradisi budaya "Mandi Safar" di Sungai Mentaya pada Rabu (15/11/2017).


Meskipun acara utamanya berlangsung di lokasi Icon Patung Jelawat, Mandi Safar dilaksanakan di Dermaga Habaring Hurung Sampit. Untuk memeriahkan acara ini, panitia juga menyelenggarakan berbagai perlombaan seperti lomba melukis dan mewarnai, lomba fashion show anak dan remaja, lomba tari daerah, bazar kue tradisional, dan lomba maulid al habsyi.


Mandi Safar merupakan suatu tradisi budaya yang telah berlangsung sejak zaman dahulu. Ritual ini melibatkan mandi bercebur di Sungai Mentaya, yang dianggap sebagai simbol pembersihan diri sekaligus harapan agar terhindar dari hal-hal yang tidak baik.


Tradisi Mandi Safar umumnya dilaksanakan pada Rabu terakhir di bulan Safar dan dipimpin oleh seorang tokoh adat. Dalam pelaksanaannya, tokoh adat melakukan ritual menggunakan daun sawang, yang kemudian juga digunakan oleh warga saat bercebur ke sungai. Setelah berdoa bersama, warga secara bersama-sama mandi bercebur di Sungai Mentaya.


Kegiatan Mandi Safar ini tidak hanya menjadi wujud pelestarian tradisi budaya, tetapi juga menjadi momen yang mempererat hubungan masyarakat serta memperkenalkan kekayaan budaya Kabupaten Kotawaringin Timur kepada masyarakat luas. Perlombaan dan kegiatan lainnya turut menambah semarak acara dan menciptakan atmosfer kebersamaan yang positif. -red


Comments


bottom of page