Tak Tergeser oleh Zaman, Yoga Ajak Pemuda Lestarikan Budaya

Fedrich Dominggus Yoga, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Kabupaten Murung Raya.

KALTENGNETWORK, PURUK CAHU - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya, Fedrich Dominggus Yoga, mendorong kaum muda untuk melindungi dan melestarikan tradisi dan budaya daerah agar tidak hilang ditelan budaya asing dan perkembangan zaman. Ia berpendapat bahwa identitas lokal harus tetap dijaga dan dibanggakan di tengah globalisasi yang semakin pesat.

"Di era digital ini, budaya asing sangat mudah memengaruhi gaya hidup generasi muda. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat rasa cinta terhadap budaya sendiri agar kita tidak kehilangan jati diri," kata Fedrich pada Sabtu (5/7/2025).

Ia menggarisbawahi pentingnya mewariskan kekayaan budaya seperti bahasa daerah, seni tari, musik tradisional, legenda, dan ritual adat kepada generasi penerus, karena jika tidak dilestarikan, warisan ini berisiko punah dan dilupakan.

"Budaya bukan hanya warisan, melainkan juga menjadi dasar pembentukan karakter. Generasi muda harus bangga menggunakan bahasa daerah, mempelajari tarian tradisional, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan adat," lanjutnya.

Fedrich juga mengusulkan pendekatan kreatif dan modern dalam melestarikan budaya, misalnya dengan mengemasnya dalam konten digital, video pembelajaran, atau penyelenggaraan kompetisi yang berbasis seni dan tradisi lokal.

Ia menjamin bahwa DPRD Murung Raya akan memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan dan program pemerintah daerah yang bertujuan untuk melestarikan budaya, terutama yang melibatkan partisipasi aktif dari kalangan muda.

“Jika bukan kita yang menjaga budaya sendiri, lalu siapa lagi? Generasi muda adalah penerus dan harus menjadi yang terdepan dalam mempertahankan identitas Murung Raya," tandasnya.

Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya, Fedrich optimis Murung Raya akan terus berkembang tidak hanya dalam bidang fisik, tetapi juga dalam memperkuat nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal. -red

Foto: RAKYATKALTENG.com