Pecinta Teh Wajib Tahu, Minum Teh Terlalu Banyak Bisa Ganggu Penyerapan Zat Besi!
- kaltengnetwork.com
- Dec 17, 2024
- 2 min read

KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA - Minum teh adalah kebiasaan umum yang dilakukan banyak orang, baik sebelum, saat, maupun setelah makan. Bahkan, teh sering kali dijadikan minuman pendamping saat makan. Namun, belakangan ini muncul anggapan bahwa konsumsi teh saat makan bisa mengurangi penyerapan zat besi dan berisiko menyebabkan anemia. Benarkah demikian?
Dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit Melinda Bandung, Johannes Chandrawinata, membenarkan bahwa teh dapat menghambat penyerapan zat besi. Meskipun begitu, hal ini tidak serta-merta menyebabkan anemia defisiensi besi.
"Anemia hanya berisiko terjadi jika teh dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, terutama bila dikombinasikan dengan pola makan rendah zat besi," ujar Johannes pada hari Selasa (17/12). Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengaruh teh terhadap penyerapan zat besi bergantung pada jenis makanan dan jumlah teh yang dikonsumsi.
Zat besi dalam makanan terbagi menjadi dua jenis, yakni zat besi heme dan non-heme. Zat besi heme terdapat pada sumber protein hewani seperti daging merah, ikan, dan unggas, sedangkan zat besi non-heme berasal dari makanan nabati seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, tempe, dan tahu.
Bagaimana Teh Menghambat Penyerapan Zat Besi?
Teh mengandung zat aktif seperti tanin dan fitat yang membentuk kompleks tidak larut dengan mineral, termasuk zat besi, di saluran pencernaan. Proses ini disebut kelasi, yang membuat zat besi sulit diserap usus.
Selain itu, kandungan polifenol, tanin, fitat, dan kalsium dalam teh juga dapat mengganggu penyerapan zat besi, terutama zat besi non-heme dari makanan nabati.
"Zat tanin dalam teh dapat mengurangi penyerapan zat besi non-heme dengan membentuk kompleks zat besi oksida (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Efek ini diperkuat oleh keberadaan fitat dalam teh," terang Johannes.
Polifenol dalam teh juga berkontribusi dalam menghambat penyerapan zat besi, termasuk zat besi heme. Semakin tinggi kandungan polifenol dalam teh, semakin besar dampaknya terhadap penyerapan zat besi.
Pengaruh Waktu Seduh Teh dan Makanan Berbasis Kedelai
Johannes menambahkan bahwa selain frekuensi konsumsi teh, waktu penyeduhan teh juga memengaruhi penyerapan zat besi. Teh yang diseduh lebih lama akan memiliki warna yang lebih pekat dan efek yang lebih kuat dalam menghambat penyerapan zat besi.
"Teh yang diseduh lebih dari 3 menit memiliki pengaruh lebih besar karena warnanya lebih pekat," jelasnya.
Tak hanya teh, makanan berbahan dasar kedelai seperti tempe dan tahu juga mengandung tanin, polifenol, dan fitat yang dapat menurunkan ketersediaan zat besi. Fitat dalam kedelai dapat mengikat zat besi (Fe3+) dan membentuk kompleks tidak larut di saluran pencernaan atas, sehingga tubuh kesulitan menyerap zat besi dengan optimal.
"Tapi bukan berarti makan tempe, tahu, atau minum teh langsung menyebabkan anemia. Masalah akan muncul jika konsumsi dilakukan terlalu sering," tutup Johannes. -red
Comments