top of page

Kemendag Tekankan Indonesia Tetap Pertahankan Prinsip Perdagangan Multilateral Meski China Beri Tekanan


Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA – Pemerintah China membuat pernyataan keras yang mengancam akan mengambil tindakan balasan terhadap negara-negara yang bernegosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini direspons oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Ancaman tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan kebijakan tarif timbal balik yang menimbulkan ketegangan di seluruh dunia.

 

Sebagai tanggapan, Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, menyatakan bahwa Indonesia akan terus menjalankan perdagangan dengan semua mitra dagangnya, termasuk Amerika Serikat, tanpa terpengaruh oleh tekanan dari negara lain.

 

terkait dengan informasi yang menunjukkan bahwa pemerintah China akan melakukan sesuatu. Bagaimana pernyataan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia? Dalam konferensi pers yang diadakan Senin (21/4/2025) di Auditorium Kemendag, Djatmiko menyatakan, "Kita tetap melakukan perdagangan dengan mitra-mitra kita yang lain seperti biasa."

 

Dia menjelaskan bahwa Indonesia akan mempertahankan prinsip perdagangan multilateral dan tidak akan bertindak balas terhadap negara mana pun.

 

Oleh karena itu, kita tidak mengambil tindakan balasan, termasuk dengan Amerika. Ini adalah keputusan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia. Dalam hal pemerintah China, saya percaya bahwa Indonesia dan China sama-sama menghormati prinsip perdagangan multilateral. Dia menyatakan bahwa mereka menghormati hak dan kewajiban setiap orang.

 

Selain itu, Djotmiko menyatakan bahwa Indonesia akan terus menjaga hubungan baik dengan seluruh mitra dagang utamanya dan akan menyelesaikan setiap masalah melalui diplomasi dan perundingan.

 

Dia berkata, "Saya tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke depan, tetapi pemerintah Indonesia pasti akan memastikan kegiatan perdagangan dengan mitra-mitra utama kita berjalan dengan sebaik mungkin."

 

"Forum diplomasi dan negosiasi perdagangan selalu akan menyelesaikan masalah di lapangan," katanya.

 

Pemerintah China sebelumnya memperingatkan negara lain agar tidak mengorbankan kepentingan Beijing selama perundingan dagang dengan AS.

 

Kementerian Perdagangan China mengatakan, seperti dikutip Reuters, Senin (21/4/2025), "China menghormati semua pihak yang menyelesaikan perbedaan ekonomi dan perdagangan dengan AS melalui konsultasi dengan kedudukan yang setara, tetapi akan dengan tegas menentang pihak manapun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan China."

 

Menurutnya, jika ada negara yang menginginkan kesepakatan, Beijing akan mengambil tindakan balasan dengan tegas dan timbal balik.

 

Pemerintahan Trump sedang bersiap untuk menekan negara lain untuk membatasi perdagangan dengan China sebagai imbalan atas pengecualian tarif AS. Juru bicara Kementerian China bahkan menyatakan bahwa Washington menyalahgunakan kebijakan tarif untuk kesetaraan.

 

Juru bicara tersebut menambahkan, "Amerika Serikat telah menyalahgunakan tarif pada semua mitra dagang dengan alasan yang disebut kesetaraan, sementara juga memaksa semua pihak untuk memulai apa yang disebut negosiasi "tarif timbal balik" dengan mereka." -red

 

Foto : CNBC INDONESIA

Comments


bottom of page