top of page

Dari Negara Termiskin ke Mitra Setara: Nigeria Lunas Utang Rp 54,4 Triliun Lebih Cepat


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA – Nigeria mencetak tonggak penting dalam sektor keuangannya dengan berhasil melunasi seluruh pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF) senilai US$ 3,4 miliar atau sekitar Rp 54,4 triliun. Pembayaran tersebut dilakukan di tengah penerapan kebijakan fiskal yang dinilai efektif dan stabil oleh para pengamat.


Mengutip laporan dari Voice of Africa, pinjaman itu diberikan IMF kepada Nigeria pada tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, melalui skema Rapid Financing Instrument (RFI). Dana tersebut digunakan untuk memperkuat layanan kesehatan, melindungi kelompok masyarakat yang paling rentan, serta menjaga stabilitas ekonomi di sektor vital.


Meskipun dirancang sebagai utang jangka panjang, Nigeria secara mengejutkan mampu melunasinya lebih cepat berkat disiplin fiskal yang meningkat serta cadangan devisa yang membaik. Menurut Christian Ebeke, Perwakilan Tetap IMF di Nigeria, negara tersebut hanya akan tetap membayar biaya Hak Penarikan Khusus (SDR) sebesar US$ 30 juta per tahun hingga 2029, karena pokok pinjaman kini telah tuntas dibayar.


Pemerintah Nigeria menyambut baik pencapaian ini. O'tega Ogra, Asisten Khusus Senior Presiden Bola Ahmed Tinubu bidang Keterlibatan dan Strategi Digital, menyebut langkah tersebut sebagai bukti komitmen terhadap transparansi dan arah ekonomi yang lebih visioner. Menurutnya, Nigeria tetap menjadi anggota IMF namun kini dalam posisi mitra setara, bukan sebagai negara yang bergantung.


Keberhasilan pelunasan ini datang di saat Nigeria berusaha meningkatkan investasi asing langsung (FDI) dan memperkuat ekonomi makro. Para analis memperkirakan bahwa capaian ini akan berkontribusi pada peningkatan peringkat kredit nasional, menurunkan biaya pinjaman, serta memperkuat citra Nigeria sebagai kekuatan ekonomi di Afrika.


Meski begitu, Nigeria tetap menghadapi berbagai tantangan seperti inflasi yang tinggi, ketidakstabilan nilai tukar, dan angka pengangguran yang signifikan di kalangan pemuda. Pemerintah diimbau untuk melanjutkan reformasi struktural yang mencakup sektor listrik, transportasi, serta pengembangan teknologi, sekaligus meningkatkan efisiensi perpajakan dan mengurangi belanja yang tidak produktif.


Sebagai catatan, menurut laporan Forbes 2024, Nigeria menempati posisi ke-6 dalam daftar negara termiskin di dunia, dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita hanya mencapai US$ 1.675—jauh di bawah rata-rata global yang sehat. -red


Foto:  AP/Gbemiga Olamikan


Comments


bottom of page