top of page

Uni Eropa Jalin Investasi Bilateral, Sektor Pertanian & Pendidikan Indonesia Miliki Potensi Yang Menggiurkan


KALTENG NETWORK, PALANGKA RAYA – Selama bertahun-tahun, Uni Eropa (UE) telah menjalin hubungan perdagangan dan investasi bilateral dengan Indonesia. Saat ini, UE menyatakan keinginan untuk memperkuat kerjasama pada dua sektor di Republik Indonesia.

 

Menurut Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, sektor tersebut terdiri dari pertanian dan pendidikan pemuda.

 

Dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025), Chaibi menyatakan, "Saat ini, ada 4.000 mahasiswa dari Indonesia yang pergi ke Eropa setiap tahun dan sekitar 500 orang Eropa yang datang ke Indonesia. Dari 4.000 mahasiswa Indonesia, sebanyak 1.000 telah menerima beasiswa."

 

Chaibi menunjukkan bahwa sistem universitas Uni Eropa memberi lebih banyak bantuan kepada siswa Indonesia daripada sistem universitas AS atau Inggris. Selain itu, siswa yang belajar di sistem universitas UE memiliki kemampuan untuk pergi ke negara-negara Eropa lain dengan beasiswa.

 

Chaibi menyatakan, "Menurut saya, dengan pemerintahan AS, minat orang untuk pergi dan belajar di AS jauh berkurang, sementara (biaya pendidikan) di Inggris sangat mahal."

 

Jika Anda kuliah di satu negara, Anda memiliki kemampuan untuk pindah dan menghabiskan enam bulan di negara lain melalui program Erasmus, yang memberikan beasiswa.

 

Saya yakin kami adalah satu-satunya di dunia yang dapat membayar perjalanan pendidikan Anda dari Paris ke Roma. Oleh karena itu, kami melakukan banyak hal, dan ini semakin populer," katanya.

 

Meskipun demikian, Chaibi menyebut kerja sama sektor pertanian sebagai salah satu inisiatif utama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Menurut Chaibi, ini didasarkan pada pengalaman Uni Eropa yang tumbuh tanpa ketahanan pangan hingga akhirnya menjadi produsen pangan terbesar.

 

Chaibi menyatakan bahwa pertanian adalah prioritas utama presiden (von der Leyen).

 

Dia kemudian menyatakan, "Kami sangat senang mendukung upaya pemerintah di bidang tersebut, dan juga belajar dari Indonesia, misalnya, tentang gandum tropis dan agronomi. Jadi ada banyak hal di mana kami bekerja sama dan belajar dari satu sama lain, dan delegasi ini bekerja sangat keras untuk mengembangkannya lebih jauh."

 

Menurut laporan terbaru Badan Pangan Dunia (FAO) dan indeks Total Factor Productivity (TFP) USDA tahun 2022, Uni Eropa dan Indonesia adalah negara dengan sektor pertanian terbaik di dunia.

 

Sektor pertanian Uni Eropa sangat maju, dengan Jerman, Prancis, dan Belanda menjadi pemain utama. Eropa menjadi produsen utama gula bit (188 juta ton pada 2023) dan susu sapi, dengan produksi Jerman sebesar 34 juta ton.

 

Namun, dengan produksi kelapa sawit 409 juta ton pada 2023, Indonesia adalah pemimpin dunia dalam komoditas ekspor, dengan kopi dan kakao sebagai komoditas utama. Program digitalisasi dan mekanisasi membantu pertanian Indonesia berkembang.-red


Foto : Reuters

Comments


bottom of page