top of page

Tradisi Bubur Asyura Kotim: Simbol Kebersamaan dan Solidaritas Umat Islam


KALTENG NETWORK, KOTAWARINGIN TIMUR - Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Sanidin, mengapresiasi Festival Bubur Asyura yang diselenggarakan oleh pemerintah sebagai upaya melestarikan budaya Islam dan daerah.


Festival Bubur Asyura tahun 2024, yang diadakan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, merupakan acara tahunan yang dinilai dapat memperkuat gotong royong dan kebersamaan di masyarakat.


"Kami mengapresiasi kegiatan Festival Bubur Asyura ini sebagai salah satu pelestarian budaya daerah dan budaya umat Islam. Karena memang mayoritas penduduk kita adalah muslim," kata Sanidin pada Senin, 22 Juli 2024.


Sanidin menjelaskan bahwa bubur asyura adalah hidangan khas umat muslim pada hari ke-10 bulan Muharam. Festival ini memiliki makna sosial yang mendalam, dan pembuatan bubur asyura melibatkan banyak orang.


"Kami berharap tradisi memasak bubur ini dapat terus berlanjut setiap tahun. Memasak bubur asyura menjadi simbol kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas antar masyarakat," ujarnya.


Sanidin juga berharap sosialisasi Festival Bubur Asyura di masa depan dapat dilakukan lebih awal agar masyarakat lebih banyak yang mengetahui kegiatan ini, karena tahun ini festival terkesan mendadak sehingga banyak masyarakat yang tidak mengetahui.


Ia menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan acara festival ini. Menurutnya, festival ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.


"Dengan banyaknya pengunjung yang datang, tentu akan menguntungkan pelaku UMKM yang berjualan di sekitar lokasi kegiatan. Ini menjadi salah satu faktor pendorong eksistensi UMKM di Kotim," tutupnya. -red

Comments


bottom of page