Kecilnya Anggaran Pokir Jadi Kendala Wujudkan Aspirasi Rakyat
- Astri Astri
- 20 hours ago
- 1 min read

KALTENG NETWORK, SAMPIT - Anggaran Pokir di angka yang rendah dianggap salah satu penyebab kurang efektifnya implementasi dari penyaluran aspirasi rakyat. Hal itu diungkapkan oleh Ketua komisi IV DPRD Kotin, Mariani, Senin (24/11).
"Semisal pembangunan infrastruktur dasar seperti jembatan ini juga agak sulit karena keterbatasan anggaran Pokir, " katanya. Untuk itu ia menyarankan agar dipikirkan bersama lagi kegiatan yang menggunakan dana Pokir seperti pembangunan jembatan.
Menurut dirinya, banyak jembatan di kabupaten setempat ukurannya kecil dan kondisinya memprihatinkan. Sementara dana pokir kalangan DPRD Kotim yang, tersedia tidak cukup untuk membangun jembatan yang kuat dan permanen.
Untuk itu, dia mengatakan besaran dana pokir yang cenderung minim seringkali menjadi hambatan utama dalam mewujudkan pembangunan jembatan yang kokoh dan optimal.
"Pendapat saya, pemda dan dan DPRD wajib duduk bersama guna meninjau ulang skala prioritas pembangunan yang didanai melalui mekanisme pokir," kata Mariani.
Ia pun menekankan perlunya sinkronisasi antara tingkat kebutuhan riil di lapangan dengan kapasitas anggaran yang mampu disediakan. Sebab, jika kalangan dewan dipaks melaksanakan dengan ketersediaan dana yang terbatas, hasilnya tidak akan maksimal.
"Jadi, kita harus mencari solusi inovatif agar jembatan yang dibangun tetap dapat berfungsi maksimal, meskipun dengan alokasi biaya yang tidak terlalu besar," ujarnya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini memaparkan bahwa kondisi di lapangan menunjukkan masih banyak jembatan kecil di desa-desa yang sangat membutuhkan intervensi serius. -red



















Comments