Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Tengah Menegaskan Tekadnya untuk Mewujudkan "Kalimantan Tengah Bebas Kabut Asap Tahun 2025"
- Fransisca Fethy Angelina
- Sep 9
- 2 min read

KALTENGNETWORK, PALANGKA RAYA - Setelah hampir tiga bulan posko krisis dan pos lapangan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah beroperasi sejak 11 Juni 2025, moril petugas di lapangan tetap dipertahankan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah, Ahmad Toyib, menekankan bahwa kekuatan tim merupakan kunci keberhasilan dalam mengatasi karhutla.
Beliau menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh petugas, terutama yang bertugas di Posko Krisis dan 77 poslap di 14 kabupaten/kota, termasuk relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang aktif dalam pencegahan dan penanggulangan.
“Petugas di lapangan adalah garda terdepan. Kita berupaya mencegah api membesar, dan saat terdeteksi titik api, harus segera dipadamkan,” tutur Toyib pada Selasa, 9 September 2025.
Toyib mengapresiasi kinerja tim di lapangan selama ini. Berkat kesiapsiagaan dan respons cepat, Kalimantan Tengah berhasil meminimalkan potensi kabut asap yang sering menjadi masalah tahunan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel atas kerja keras mereka menjaga Kalimantan Tengah dari ancaman kabut asap,” ujarnya.
Keberhasilan ini sejalan dengan tujuan Gubernur Kalimantan Tengah untuk mewujudkan “Kalteng Bebas Kabut Asap 2025,” yang hanya dapat dicapai melalui kolaborasi dari pemerintah, relawan, dan masyarakat.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan telah dilakukan, termasuk patroli rutin di darat dan perairan, serta pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca yang dijalankan oleh Satgas Udara dengan dukungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Modifikasi cuaca merupakan strategi penting untuk meningkatkan curah hujan di daerah rawan kebakaran, namun patroli rutin tetap tidak boleh diabaikan,” jelas Toyib.
Meskipun curah hujan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, Toyib mengingatkan agar tetap waspada karena lahan gambut yang mudah kering saat cuaca panas masih berpotensi terbakar.“Komitmen kita adalah mewujudkan Kalimantan Tengah bebas kabut asap di tahun 2025. Kita harus mencegah kebakaran meluas, dan ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya. -red



















Comments